10/10/2009

Candu Agama

Apakah agama hanya sebagai 'candu' bagi kita?
Umat beragama adalah 'pecandu'?

Kita umat yang beragama melakukan ibadah sebagai bukti kepatuhan kita terhadap perintah Tuhan. Ibadah adalah media kita berinteraksi dengan Tuhan kita. Seberapa seringkah kita beribadah? Semua umat beragama berusaha melakukannya sebaik mungkin. Tata cara ibadahnya pun berbeda. Umat muslim khususnya memiliki waktu ibadah sedikitnya 5 kali sehari, sholat wajib. Itu hanya salah satu bentuk ibadah dari berbagai kesempatan yang dimiliki. Tapi apakah ibadah kita itu benar? Apa maksud kita beribadah itu.

Tahukah kau tentang perilaku seorang pecandu? Ya, mungkin gampangnya kita lihat pecandu narkoba. Mereka sangat bergantung pada benda itu, seakan tanpa itu mereka tidak dapat hidup. Bila mereka sedang 'sakaw', mereka harus memperoleh benda itu. Benda itu harus ada dalam setiap hidupnya. Kita juga beribadah sebanyak mungkin dan khususnya umat muslim setiap hari. Kita sholat, berdo'a dan bersedekah setiap hari. Motif apa yang ada dibalik itu? Apakah kita hanya kecanduan ritual itu atau mengerti arti dan maksud ibadah kita. Kita melaksanakan sholat ketika kita dalam keadaan 'sempit', saat butuh sebuah 'obat'. Tetapi setelah itu kita tidak memakai 'obat' itu lagi, kita tinggalkan. Tak berbekas dalam kehidupan, hanya pengalaman 'sakit'nya saja.

Kita beribadah bagaikan 'candu', kita hanya 'kecanduan'. Tak ada yang meresap ke dalam diri. Kehidupan kita tidak tersentuh oleh nilai ibadah kita. Ibadah kita sebatas ritual, candu dalam kehidupan kita. Kita sendiri yang harus menjawabnya. Apakah agama hanya tetap menjadi ritual yang kita 'kecanduan' ? Atau ada esensi lebih. Allah telah menyempurnakan agama Islam. Islam telah menyediakan sistem yang sempurna. Semua nilai kehidupan telah diatur dalam Islam. Islam bukan hanya sebagai agama / keyakinan. Islam adalah 'ISLAM itu sendiri' kesuluruhan hidup. Marilah kita ubah ibadah kita dalam hidup agar tidak hanya sebagai candu ritual.