01/05/2013

Baik Itu Tidak Sendiri

Oke singkat saja tulisan ini, saya mencoba untuk menulis yang sedikit filsafat. Kalau mau baca, jangan bergerak ya. Kiranya orang-orang suka dengan kata 'baik'. Kalau dia disebut orang baik, maka senang sekali. Kalau kerjaan dia disebut baik, maka dia juga senang dua kali. Tetapi baik itu ternyata tidak 'baik' sepenuhnya. Baiklah akan saya coba jelaskan baik itu sebaiknya apa.

Makan nasi itu baik, memberi tenaga pada tubuh. Tapi tidak baik, bagi orang terkena gula darah. Minum air putih itu baik, tapi kalau minum langsung 2 liter juga itu tidak baik. Membantu menolong orang mengangkut barang itu baik. Tapi tidak baik, kalau yang diangkut itu barang curian. Seseorang menembak orang dari jarak 1Km, itu menandakan dia penembak yang baik, tapi tidak menjadikan dirinya orang yang 'baik'. Sesuatu hal baik itu tidak sendirinya akan menjadi kebaikan. Dia membutuhkan syarat dan prasyarat, agar menjadi 'baik'.

Baik, sudah tahu arahnya kan. Jangan silau akan ke'baik'an atau hal-hal baik, itu mungkin saja tidak baik. Seperti umumnya orang-orang yang menunjukkan sisi baik saat pacaran dan setelahnya baru sadar orangnya tidak baik seperti yang ditunjukkan. Itulah kebaikan, itu tidak berdiri sendiri. Ada yang menemani, entah itu pamrih atau ikhlas, atau yang lainnya :) .

Kebetulan saya bisa menulis ini, bisa jadi ini bukan kebenaran. Meskipun kata dasarnya 'mirip'.