01/05/2013

Kebebasan Bukan Membebaskan

Kenapa orang mengagungkan kebebasan ? Katanya itu termasuk dalam Hak Asasi Manusia, yang dasar dimiliki oleh manusia adalah kebebasan bagi dirinya sendiri. Sebenarnya apa itu kebebasan ? Kebebasan dalam kamus bahasa Inggris yang diterjemahkan 'freedom', berarti"the condition of being free; the power to act or speak or think without externally imposed restraints" or " immunity from an obligation or duty". Bebas disini lebih diartikan dari hilangnya sebuah tanggung jawab dan dapat bertindak seenaknya tanpa batasan. Hmm, menurut saya bebas ini tidak baik sepenuhnya. Begini saya coba jelaskan, jangan beranjak dulu.

Wanita bebas memakai baju sesuai keinginan dia, dan menganggap kalau ada kasus pemerkosaan itu berarti otak lelakinya saja yang ngeres. Buktinya toh, ada saja wanita dengan pakaian lengkap dan tertutup diperkosa. Saya tidak setuju ! Kalau begitu, saya juga memiliki kebebasan untuk dapat berpikiran jernih. Naluriah lelaki, bila melihat wanita pasti tergoda. Ngaku saja lah, kalau gak tergoda diragukan kelelakiannya. Maka dengan ada wanita memakai baju seksi, akan merusak kebebasan saya berpikir jernih. Saya bebas berpikir, Anda-nya saja yang berpakaian tak senonoh, harusnya kan pakai yang senonoh. Kebebasan Anda itu memiliki batas dengan kebebasan orang lain. Hal ini yang tidak sering kita temukan dalam pemikiran manusia bumi. Bayangkan jika semua orang bebas, itu tentu saja ada banyak kecelakaan di jalan raya. Lalu lintas saja butuh aturan, tidak bebas.

Contoh selanjutnya, bila Anda saya beri kebebasan membeli barang apa saja di pusat perbelanjaan, tanpa memikirkan uang pada hitungan 30 menit. Anda akan beli apa ? Tentu Anda pusing bukan, mau memilih yang mana, apa duluan yang dibeli, harusnya apa dulu. Setelahnya Anda akan menyesal, "kalau saja saya beli itu, karena uangnya tak terbatas". Bandingkan bila Anda diberi waktu 30 menit, tapi diberi dana yang besar namun terbatas 6 juta. Angka 6 juta ini terserah saya, saya tiba-tiba ingat film 'Six Million Dollar Man'. Anda secara normal akan mengambil barang yang paling mahal dan paling dibutuhkan/diinginkan dahulu kan ? Kecuali Anda termasuk orang yang tak suka belanja. Mungkin Anda tidak akan mendapatkan barang sebanyak orang yang diberi dana tak terbatas. Tapi Anda mungkin tidak mendapat penyesalan, karena jatah uang itu mungkin akan Anda habiskan sepenuhnya. Merasa puas, tanpa penyesalan. Ternyata, kebebasan itu membawa penyesalan, bila kita membiarkan dia buas tanpa batas. Kebebasan itu malah membuat Anda tidak tenang akhirnya.

Kebebasan itu harus ada batasnya, bukan berarti jadi tidak 'bebas'. Tapi bebas untuk menentukan batas kepuasan dan toleransi bersama. Saya bisa saja bebas untuk berjalan telanjang di tengah kota, seperti kaum 'Nudist'. Tapi itu hanya menunjukkan bahwa saya bukan manusia beretika. Situ bebas makai baju apa saja, tapi saya juga bebas memiliki mata untuk melihat atau tidak melihat, atau bahkan hanya jalan tertunduk. Nah, selama ini ada aturan yang membatasi kebebasan kita, dengan cukup jelas. Hal itu agama.

Lho kenapa agama ? Kenapa tidak norma masyarakat, kebudayaan, hukum, dll ? Begini mas, kebudayaan dan norma masyarakat itu berkembang selalu, sesuai zaman. Agama sejak turunnya wahyu, ya sudah tidak ada perubahan, yang ada hanya penafsiran pada zamannya. Karena suatu hal yang tidak ada pada zaman sebelumnya. Sedangkan budaya, misal, dahulu pada eranya Churchill sama Hitler perang, hotpants itu digunakan bagi 'wanita penghibur'. Wanita-wanita memakai pakaian tertutup, korset, dll, hotpants melanggar moral. Nah, sekarang hotpants dimana-mana, apakah itu dianggap melanggar moral ? Sebab sekarang itu adalah menjadi bagian masyarakat, dan dianggap tidak merusak moral. Wong semua banyak yang gitu kok :|. Nah, kalau hukum itu kan buatan manusia. Lha, manusia itu tempatnya salah kok, mana ada hukum yang sempurna. Tapi kan bisa direvisi ? Ya, itu lebih baik lah sekiranya. Hukum itu bersifat mengikat dan keras, sedangkan norma tidak. Kalau tulisan saya yang lengkap masalah norma dan agama, disini nih. Tetapi sebagai manusia, jika saja kalian aktifkan itu punya 'hati nurani'. Anda tidak perlu hukum dan norma, karena hati nurani itu selalu berkata yang 'benar' pada manusia. Agama itu sesuai hati nurani, karena tidak ada paksaan.

Sudah sekian, sudah panjang ini. Terimakasih sudah mau baca. Jangan lupa kalau bahagia itu bagi-bagi :)